Full width home advertisement

Journal Reviews

Post Page Advertisement [Top]

     Sebagai sebuah negara maritim, sudah seharusnya Indonesia berfokus untuk mengoptimalkan keunggulan kompetitif maritimnya. Industri Pengiriman peti kemas merupakan industri yang strategis dan berdampak signifikan bagi negara kepulauan karena dengan menggunakan peti kemas, kargo yang diangkut secara masif melalui jalur laut menjadi lebih efisien dan terstandarisasi baik dari segi operasional maupun biaya.
  
     Penelitian ini mengusulkan pembaruan terhadap penelitian-penelitian sebelumnya pada bidang ini yang cenderung menggunakan pendekatan strategi terfragemtasi. Pembaruan yang diusulkan adalah penggunaan paradigma Pandangan Berbasis Pasar (MBV) dan penerapan strategi yang lebih komprehensif di tingkat nasional, industri dan korporasi dengan menjadikan Manajemen Rantai Pasok Berkelanjutan (SSCM) sebagai faktor mediasi dalam meningkatkan keunggulan kompetitif industri pengiriman peti kemas.

      Artikel ini menggunakan model berlian milik Michael Porter yang ditambahkan dengan SSCM sebagai kerangka strategi peningkatan keunggulan kompetitif industri pengiriman peti kemas.
Kerangka strategi peningkatan keunggulan kompetitif yang dipakai

       Kerangka strategi di atas digunakan sebagai acuan pembuatan model yang selanjurnya diuji menggunakan metode SEM-PLS untuk menghasilkan model struktural akhir. Setelah pengujian, dihasilkan model struktural sebagai berikut:
Model struktural akhir yang dihasilkan

     Berdasarkan model akhir di atas, dihasilkan dua strategi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif industri pengiriman peti kemas Indonesia:

Strategi Pertama: Menjadikan peningkatan kinerja SSCM sebagai prioritas utama
     Berdasarkan hasil penelitian ini, peningkatan kinerja SSCM adalah faktor yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap keunggulan kompetitif industri peti kemas, sehingga direkomendasikan menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan.
      Peran kinerja SSCM pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sebagai varibel endogen yang berpengaruh positif terdahap keunggulan kompetitif industri pengiriman peti kemas secara langsung dan sebagai variabel perantara variabel lain yang ada pada model berlian + SSCM di atas.
  
Strategi Kedua: Fokus pada pertumbuhan kondisi permintaan
     Faktor lain yang memiliki pengaruh langsung terhadap keunggulan kompetitif industri pengiriman peti kemas Indonesia adalah kondisi permintaan. Sama seperti SSCM, kondisi permintaan juga memiliki dua peran dalam penelitian ini, yaitu sebagai variabel endogen dan variabel perantara variabel lainnya. Namun, pengaruh faktor ini terhadap keunggulan kompetitif industri pengiriman peti kemas Indonesia lebih kecil jika dibandingkan dengan faktor SSCM.

Referensi:
Gena, B., Arief, D., Tridoyo, K. and Nimmi, Z. (2020) ‘Competitive advantage improvement strategy of container shipping industry: case of Indonesia’, Int. J. Shipping and Transport Logistics, Vol. 12, No. 4, pp.307–339

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib